Ekspansi 70 MW Pembangkit Panas Bumi Salak Akan Beroperasi Tahun 2022 / 2023
PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sedang mempersiapkan perluasan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak Biner dan PLTP Salak Unit 7 pada tahun 2021, seperti dilansir lokal Investor Daily di Indonesia.
Kedua proyek dengan total kapasitas 70 MW tersebut ditargetkan beroperasi secara komersial masing-masing pada 2022 dan 2023. Direktur Utama Barito Pacific Agus Salim Pangestu mengatakan pihaknya belum bisa membeberkan nilai investasinya, karena dua proyek PLTP yang akan digarap anak usaha perseroan, Star Energy Geothermal, masih dalam tahap studi pendahuluan.
Rencananya, Salak Binary berkapasitas 15 MW, sedangkan Salak Unit 7 berkapasitas 55 MW. Kedua proyek itu akan berada di kawasan eksplorasi Gunung Salak, Jawa Barat.
PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menyediakan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar US$ 110 juta untuk mendukung pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Capex tersebut terutama untuk menunjang pengeboran reguler.
BRPT mengembangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) melalui PT Star Energy Geothermal. Dalam waktu dekat, anak usaha tersebut akan mengeksplorasi panas bumi untuk proyek PLTP Salak Binary berkapasitas 15 megawatt (MW).
“Kami masih menghitung nilai belanja modal (capex) pada 2021. Angkanya belum final. Di bisnis panas bumi Star Energy, capex biasanya untuk program pengeboran reguler,” kata Agus saat rapat umum virtual pekan lalu.
Hingga saat ini, Star Energy sudah memiliki PLTP berkapasitas hingga 875 MW di tiga aset operasi, yakni Wayang Windu, Salak, dan Darajat. Selain Star Energy, Barito Pacific melalui perusahaan konsorsium PT Indo Raya Tenaga juga melanjutkan pembangunan PLTU Jawa 9 dan 10 berkapasitas 2x1.000 MW.
Sementara itu, kontribusi bisnis panas bumi terhadap laba perseroan tahun ini diperkirakan lebih besar dibandingkan laba dari bisnis Petrokimia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). Ini karena margin petrokimia cenderung lebih rendah selama pandemi. Agus mengaku saat mengakuisisi Star Energy pada 2018, pihaknya berharap kinerja perseroan semakin stabil.
Sumber : Thinkgeonergy
No comments for "Ekspansi 70 MW Pembangkit Panas Bumi Salak Akan Beroperasi Tahun 2022 / 2023"
Post a Comment