Binary Flash Power Plant

Dalam pembangkit listrik jenis ini, cairan sekunder seperti hidrokarbon atau fluorokarbon digunakan sebagai pengganti air untuk menjalankan turbin ORC. Dalam ORC, fluida panas bumi disirkulasikan dalam vaporizer dan dikirim kembali ke sumur re-injeksi. Fluida sekunder dipanaskan dan diuapkan dalam vaporizer oleh pertukaran panas antara fluida panas bumi dan fluida sekunder. Uap yang dihasilkan dari fluida sekunder diarahkan ke turbin untuk produksi listrik. Uap yang meninggalkan turbin melewati regenerator dimana uap superheated digunakan untuk memanaskan fluida yang terkondensasi meninggalkan kondensor sebelum memasuki vaporizer. Diagram skema pembangkit listrik ORC.


Dimungkinkan untuk menjalankan pembangkit listrik tenaga panas bumi ORC menggunakan fluida panas bumi yang memiliki suhu 200 °C melalui penggunaan fluida kerja sekunder yang berbeda seperti R600a/R161 (Redko et al. 2016). Fluida kerja tersebut dapat beroperasi di bawah suhu hingga 200 °C. Selain itu, perhitungan numerik untuk mendapatkan daya keluaran dari pembangkit listrik tenaga panas bumi ORC dilakukan pada fluida panas bumi suhu 200 °C (Valdimarsson 2011), di mana Isopentana digunakan sebagai fluida kerja sekunder untuk menjalankan turbin. Pembangkit listrik biner memiliki beberapa keunggulan seperti keberlanjutan reservoir, keandalan operasi yang tinggi, dan ramah lingkungan. Dalam penelitiannya menggunakan Isopentana sebagai fluida kerja sekunder.


Keuntungan utama ORC adalah beroperasi pada suhu rendah yang menghasilkan tekanan mekanis rendah pada turbin, bersama dengan fakta bahwa tidak ada erosi pada bilah turbin karena tidak adanya uap air selama ekspansi uap di turbin. . Selain itu, turbin di ORC memiliki ukuran yang lebih kecil sehingga akibatnya lebih murah, dan tidak ada masalah kebocoran udara atau masalah karena beroperasi dalam ruang hampa, karena ruang hampa tidak diperlukan (DiPippo 1980).


Sumber : energyjournal

No comments for "Binary Flash Power Plant"